selamat datang

Karena Semua Hal Perlu Dikomunikasikan :))

Rabu, 06 Juni 2012

Cantik ?

Jika kita menyebut kata cantik pasti diidentikkan dengan tinggi, seksi, mulus, montok, berambut panjang, dan segala kesempurnaan yang ada didiri wanita. Itu semua terbentuk dari konstruksi masyarakat. Sebenarnya apa sih yang dilihat dari seorang wanita, apa hanya cantik? Tubuh seksi? Atau bahkan status sosial (harus dari kalangan tertentu mungkin??). Nah, lantas apa wanita yang tidak tinggi, tidak seksi, tidak mulus, dan tidak berkulit putih itu ga cantik ?
Sebenarnya apa sih defenisi cantik ?
 
Cantik menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah indah,elok dan rupawan. Cantik itu memang relatif. Definisi kecantikan selalu berubah menurut waktu dan tempat. Sebagian mengatakan wanita yang berkulit putih itu cantik, sementara sebagian yang lain mengatakan yang cantik adalah yang berkulit sawo matang. Sebagian lagi berpendapat orang cantik itu adalah yang tinggi seperti para elit model, padahal ada sebagian yang lain justru mengatakan bahwa yang cantik itu adalah wanita yang kecil imut-imut.
 
Ada juga orang yang mengatakan bahwa etnis Cina dan Jepang yang bermata sipit itu cantik, padahal ada orang yang justru mengatakan cantik kepada seorang wanita yang bermata besar. Setiap orang mungkin mempunyai definisi masing-masing tentang apa itu cantik. Dan tidak ada seorangpun yang dapat kita paksa untuk menerima definisi  menurut kita.
 
Tanyakanlah kepada setiap wanita tentang perasaan mereka ketika dipuji dengan kata cantik. Pasti, tidak semua orang akan bahagia ketika dipuji seperti itu. Karena ternyata, ketika kita renungkan lebih jauh, tidak selalu pujian itu mengatakan hal yang sebenarnya. Itu akan sangat tergantung dengan orang yang mengucapkan, keadaan ketika kata itu terlontar, ekspresi wajah dan gerak tubuh dari sang pemuja, konteks kalimat itu sendiri, kalimat yang mengiringi pujian itu, dan sebagainya. Bisa jadi seseorang menyebut kita cantik hanya untuk menghibur hati yang sedih, atau ingin mengambil hati untuk sesuatu sebab, atau malah ingin menyindir, atau memang karena hal itu adalah suatu kebenaran.
 
Jangan besar kepala ketika ada seseorang yang menyanjung kita dengan pujian cantik. Jangan pula berkecil hati ketika tidak pernah ada yang memuji kita seperti itu. Toh, itu semua adalah ujian. Apakah kecantikan atau ketidakcantikan itu akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya, ataukah justru akan menjadi fitnah besar yang menyeret kaki kita ke jurang kenistaan.

Ketika pujian itu terlontar, ucapkanlah alhamdulillah, karena memang segala pujian itu hanya layak dialamatkan kepada-Nya, Sang Penyempurna segala kejadian. Lalu… segeralah beristighfar! Karena pujian itu bisa jadi akan melintaskan rasa sombong (walaupun mungkin orang lain tidak bisa melihat kesombongan itu). Segera beristighfar!!

Sementara ketika pujian itu tidak juga terlontar, atau justru terlontar kepada orang lain, ucapkanlah juga alhamdulillah… Karena mungkin Allah sedang hendak menguji rasa syukur kita. Rasa syukur atas apa yang ada, juga rasa syukur atas kesempurnaan kejadian kita. Ingatkah firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At-Tiin: 4)

Berbahagialah kalian ketika kecantikan itu bukan sekedar menghiasi wajah, tapi terutama hati dan akhlak kita. Karena kecantikan fisik pasti akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Tapi kecantikan hati dan akhlak, itulah yang akan bersinar dan terus dikenang oleh orang-orang di sekitar kita. Wallahua’lam bish showab.

(Innas Rizky Afria 17/06/11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar