Innas Rizky Afria
F1C010022
KARANG TARUNA SEBAGAI ORGANISASI KEPEMUDAAN ALTERNATIF
A. Latar Belakang
Pemuda merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan, mengingat pemuda merupakan kategori usia produktif yang bisa diproyeksikan menjadi calon pemimpin bangsa di kemudian hari. Pemuda juga merupakan sasaran pembangunan terutama di bidang pendidikan dan penguasaan teknologi yang diharapkan mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Pembinaan generasi muda dilakukan secara berkelanjutan baik melalui pendidikan maupun pembinaan rohani, mengingat usia generasi muda tersebut seringkali disebut sebagai usia rawan terhadap pengaruh negatif sehingga diperlukan pembinaan intensif dengan penyaluran pada kegiatan-kegiatan positif yang bersifat mengembangkan kreatifitas, menambah wawasan dan sesuai dengan usianya.
Dalam melakukan pembinaan generasi muda, diperlukan wadah yang mampu mengakomodir semangat generasi muda sekaligus menjadi tempat pengembangan kreatifitas dan ajang menambah pengetahuan dan ketrampilan. Karang taruna selama ini menjadi wadah bagi para pemuda terutama di pedesaan untuk melakukan aktifitas kepemudaan dan berbagai kegiatan kemasyarakatan termasuk membantu kegiatan masyarakat desa pada umumnya. Untuk itu diperlukan pola pembinaan karang taruna yang komprehensif agar mampu meningkatkan kapasitas dan daya saing desa untuk menghadapi arus perubahan jaman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahnnya adalah bagaimana memberdayakan atau meningkatkan kualitas Karang Taruna sebagai organisasi pemuda di tingkat desa?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya untuk memberdayakan atau meningkatkan kualitas karang taruna sebagai organisasi pemuda di tingat desa.
D. Pembahasan
Begitu pentingnya aspek kepemudaan di daerah pedesaan, maka Karang Taruna sebagai wadah pemuda diperlukan untuk pengorganisasian. Organisasi Karang Taruna dapat menjadi bagian infra struktur sosial di pedesaan/kelurahan.
Sebagai infra struktur sosial, maka seharusnya posisi Karang Taruna dapat dianggap sebagai partner Pemerintah untuk mengembangkan pembangunan pedesaan. Infra struktur sosial mempunyai misi membawakan aspirasi masyarakat untuk menyuarakan pembangunan pedesaan. Suara pembangunan pedesaan akan semakin padu dan bulat manakala peranan pemerintah (supra struktur) dan Karang Taruna sebagai infra struktur sosial seiring seirama jalannya.
Pada dasarnya demokrasi yang berkembang di pedesaan telah memiliki formatnya sendiri, sehingga sulit diseragamkan dengan demokrasi yang berkembang pada tingkat nasional. Menurut Arif dkk (2007: 65), demokrasi yang telah ada di tingkat lokal adalah sebuah bentuk demokrasi komunitarian yang memaknai demokrasi secara partikularistik dengan memperhatikan keragaman budaya, struktur sosial, sistem ekonomi dan sejarah tiap Negara.
Demokrasi komunitarian yang telah berkembang pada tingkat lokal ini mampu melibatkan semua elemen yang ada dalam masyarakat tersebut. Elemen-elemen yang ada itu termasuk di dalamnya adalah komunitas atau organisasi kepemudaan seperti karang taruna.
Untuk memperkuat demokrasi lokal, dituntut addanya penguatan elemen atau infra struktur sosial seperti halnya karang taruna. Karang taruna harus memiliki peran yang besar dalam mewujudkan demokrasi lokal. Oleh karena itu diperlukan upaya penguatan organisasi karang taruna.
Profesionalisme Karang Taruna (KT) sangat dituntut sebagai organisasi Infra struktur sosial karena peranan dan fungsinya sebagai pelayan pembangunan dianggap sangat strategis. Kiranya tidak menutup mata bahwa masih banyak kondisi Karang Taruna yang belum memenuhi persyaratan profesional.
Pada kenyataan, kualitas KT pada saat ini sebagian besar pada klasifikasi Karang Taruna tumbuh sebagian lagi berkembang. Oleh karena itu Pemerintah Daerah melalui Dispenduk di dalam fungsinya sebagai pembina teknis utama dan dinas/instansi lain sebagai pembina teknis, mempunyai kawajiban untuk meningkatkan secara terus menerus kualitas Karang Taruna. Upaya peningkatan kualitas Karang Taruna harus diimbangi oleh Karang Taruna dalam memotivasi untuk mengembangkan peranan dan fungsinya secara optimal. Adapun langkah yang harus ditempuh antara lain :
1. Penataan manajemen organisasi.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kader-kader profesional.
3. Penguasaan teknologi pedesaan.
4. Peningkatan dan pengembangan program kegiatan.
D.1. Penataan Manajemen Organisasi
Penataan manajemen organisasi sebagai langkah nyata untuk menjawab tantangan persoalan organisasi. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
1. konsolidasi organisasi,
2. tatanan/mekanisme organisasi yang terarah pada pengembangan pokja (kelompok kerja),
3. peningkatan koordinasi dan komunikasi,
4. penataan administrasi yang lebih tertib.
Ruang lingkup penataan manajemen proses organisasi Karang Taruna hendaklah berjalan searah dengan pembangunan pedesaan, dimana tiap-tiap desa akan mempunyai karakter-karakter yang berbeda. Dengan demikian warna dan corak penataan manajemen Karang Taruna akan berbeda satu sama lainnya.
D.2. Menumbuhkan Dan Mengembangkan Kader Profesional Karang Taruna
Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan yang mempunyai fungsi pelayanan. Oleh sebab itu Karang Taruna mampu berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembangunan pedesaan. Kondisi sosial yang diharapkan Karang Taruna mampu berfungsi sebagai perencana dan sekaligus sebagai pelaksana pembangunan pedesaan. Namun demikian didalam kenyataannya memang masih di jumpai banyak kendala dan tantangan yang dihadapi Karang Taruna yang antara lain :
1. Kegiatan Karang Taruna yang masih bersifat rekreatif dan hanya sekedar pengisi waktu luang
2. Kurangnya kader profesional
3. Kurang tanggapnya sikap masyarakat terhadap pengembangan kualitas Karang Taruna;
4. Keraguan Pemerintah Desa terrhadap potensi Karang Taruna sehingga sedikit diberi peluang pada peran pembangunan.
Semua kendala-kendala yang disebut diatas, memang merupakan tantangan bagi eksistensi Karang Taruna. Oleh sebab itu maka pembenahan diri Karang Taruna, khususnya pada anggotanya dituntut untuk selalu meningkatkan kadar kualitas diberbagai bidang didalam menghadapi kondisi sosial/yang berkembang.
Pada dasarnya, karrang taruna merupakan wadah alternatif bagi masayarakat desa dalam mengaktualisasi dan pengembangan diri pemuda untuk jadi pemimpin-pemimpin masa depan karena sesungguhnya bangsa ini memerlukan pemimpin yang berkualitas. Menurut Misman (2004: 9), Indonesia memerlukan pemimpin yang berkarakter kuat yang memiliki moralitas, berwibawa, visioner, jujur, profesionalisme, komunikatif, dan sustainability dalam membangun kualitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
D.3. Penguasaan Teknologi Pedesaan
Kemampuan dan penguasaan menerapkan teknologi pedesaan, yaitu teknologi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap atau yang dapat digunakan secara secara langsung dalam proses pembangunan. Dengan demikian Karang Taruna tidak memerlukan teknologi tinggi untuk berperan aktif di dalam pembangunan.
Teknologi sederhana yang harus dikuasai Karang Taruna adalah teknologi yang mampu memadukan berbagai potensi di daerah pedesaan/kelurahan, antara lain :
1. Penguasaan teknologi yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, seperti misalnya penerapan usaha-usaha koperasi dan lain sebagainya
2. Teknologi yang dapat mengembangkan potensi SDA seperti misalnya teknologi pengolahan lahan kering, pengolahan pasca panen dll
3. Penguasaan teknologi terapan yang manfaatnya dirasakan secara langsung.
Dari gambaran-gambaran penguasaan teknologi yang dimaksud sebenarnya sangat berkaitan dengan isu yang sekarang sedang berkembang di tingkat pedesaan yaitu masalah perluasan lapangan kerja, masalah pengangguran, masalah urbanisasi yang tak terkendali dan masalah ketelantaran. Oleh sebab itu, maka penguasaan teknologi terapan hendaknya diukur manfaatnya untuk mangatasi dan mengantisipasi permasalahan-permasalahan diatas. Semakin tinggi tingkat kepekaan Karang Taruna terhadap permasalahan yang terjadi sangat tergantung pada penguasaan teknologi tersebut diatas.
D.4. Peningkatan dan Pengembangan Program Kegiatan
Yang dimaksud peningkatan dan pengembangan program kegiatan, adalah program yang banyak terkait dengan program pembangunan pedesaan. Sementara itu kita ketahui bahwa pembangunan pedesaan dari tahun ke tahun semakin berfariasi dan kompleks, terutama bila dikaitkan dengan pemecahan permasalahan-permasalahan pembangunan di pedesaan.
Upaya yang paling tepat yang harus dilaksanakan Karang Taruna adalah menyesuaikan program-programnya sesuai dengan bentuk dan warna program pembangunan pedesaan. Gambaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Desa, hendaknya tercermin juga pada program Karang Taruna. Oleh sebab itu diharapkan Karang Taruna aktif ke dalam proses perencanaan dan proses pelaksanaan pembangunan desa.
Keterlibatan Karang Taruna dalam proses pembangunan menuju desa Karang Taruna akan terlihat demi kegiatan-kegiatan Pokja-pokja yang dibentuk dan dikembangkan berdasarkan pada kepentingan-kepentingan pembangunan. Semakin luas Pokja yang dikembangkan semakin menunjukan Karang Taruna berperan aktif di dalam pembangunan.
Adapun Pokja-pokja tersebut bisa berfariasi sesuai dengan kebutuhan desa setempat. Demikian gambaran tentang upaya strategis yang dilaksanakan Karang Taruna pada pemberdayaan SDA & SDM di Pedesaan.
E. Kesimpulan
Penguatan karang taruna sebagai salah satu pelaku pembangunan di tingkat desa sangat membantu dalam peningkatan kapasitas desa dalam menghadapi tantanga globalisasi. Karang taruna yang mayoritas beranggotakan para pemuda yang masih memiliki semangat dan energi yang sangat tinggi harus mendapatkan pengelolaan yang baik. Pengelolaan tersebut tidak hanya pada managemen organisasinya, tetapi juga pada penguasaan teknologi serta peningkatan partisipasi dalam pembangunan desa khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.
Peningkatan peran karang taruna dapat membantu melancarkan berjalannya program-program pembangunan di pedesaan terutama dalam bidang peningkatan kualitas masyarakat, generasi muda, kemampuan dan penguasaan teknologi serta pengelolaan organisasi serta program-program yang bersifat fisik. Dengan demikian keterlibatan secara aktif dan peningkatan kualitas karang taruna saat ini menjadi penting dalam peningkatan kapasitas pedesaan dalam menghadapi tantangan global.
Daftar Pustaka
Arif, dkk. 2007, Budaya Politik Demokratis, Averroes Press, Malang.
Misman, Rubijanto. 2004, “Profil Ideal Pemimpin Masa Depan Pengembang Eksistensi Indonesia”, Swara Politika Volume 5 No. 2, Oktober 2004, Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unsoed, Purwokerto.