selamat datang

Karena Semua Hal Perlu Dikomunikasikan :))

Sabtu, 14 Mei 2011

Pencitraan melalui Iklan pada NOKIA


Pencitraan melalui Iklan pada "NOKIA"
Oleh : Innas Rizky Afria*

Berkembangnya teknologi komunikasi membawa dampak kemajuan dan perkembangan industri. Saat ini setiap orang dapat mengetahui segala macam informasi yang ingin diketahuinya tanpa harus beranjak dari tempatnya duduk. Media berupa audio, visual, maupun audio visual menjadi alat untuk mempromosikan barang atau jasa yang ditawarkan setiap industri atau perusahaan. Pencitraan mengenai produk maupun perusahaannya dapat dengan mudah dipromosikan atau diperkenalkan kepada konsumen atau khalayak umum.
Peran media  massa dalam teknologi informasi menurut para ahli perannya sangat besar karena media massa merupakan penyebab utama terjadi transformasi masyarakat menuju masyarakat informasi. Meskipun perkembangan teknologi komunikasi bisa mempengaruhi masyarakat, tetapi perkembangan teknologi tersebut juga ditentukan oleh proses-proses yang terjadi di dalam masyarakat, yang menimbulkan kebutuhan akan perkembangan teknologi.
Pencitraan sebagai alat untuk membentuk persepsi
Untuk dapat mengenalkan dan menyebarkan informasi mengenai suatu perusahaan dan produk, perlu sebuah public relation baik. Public relation suatu untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi/badan. Jadi public relation merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian goodwill, kepercayaan, penghargaan dari dan pada publik suatu badan khususnya masyarakat umumnya sebagai upaya membangun image/citra perusahaan agar lebih bagus baik itu di dalam maupun di luar. Citra adalah salah satu aset terpenting dari perusahaan atau organisasi. Citra yang baik merupakan perangkat yang kuat bukan hanya untuk menarik konsumen untuk memilih produk atau jasa perusahaan, melainkan juga memperbaiki dan kepuasan konsumen terhadap perusahaan.
Dalam buku wastu Catra dinyatakan bahwa jika mendirikan sesuatu harus diperhatikan dua lingkungan masalah, yaitu lingkungan masalah guna dan lingkungan masalah citra (Mangunwijaya, 1988 :25). Guna menunjukan pada keuntungan, pemanfaatan yang diperoleh, pelayanan yang diperoleh, dan lebih dari itu, punya daya untuk meningkatkan suatu kehidupan. Citra menunjukan pada suatu gambaran (image), suatu kesan penghayatan yang menangkap arti bagi seseorang. Citra memang tidak jauh dari guna namun lebih bertingkat spiritual, lebih menyangkut derajat dan martabat manusia didalamnya. Citra menunjukan tingkat kebudayaan, sedangkan guna lebih menuding pada segi keterampilan atau kemapuan.
Citra organisasi/lembaga mempunyai 2 (dua) komponen utama, yaitu komponen logika dan komponen emosional. Komponen logika berhubungan dengan karakterisitik-karakteristik yang dapat dirasakan, yang dapat dengan mudah diukur sedangkan komponen emosional diasosiasikan dengan dimensi psikologis yang ditunjukkan oleh perasaan dan sikap terhadap organisasi. Kedua komponen tersebut secara stimultan mempengaruhi pemikiran seseorang untuk menilai citra suatu organisasi.
Iklan sebagai sarana pencitraan
Pengertian pencitraan didalam suatu perusahaan tidak jauh berbeda dengan nilai-nilai dalam perusahaan yaitu perusahaan akan baik atau dapat dipercaya oleh investor apabila perusahaan dapat me-manage perusahaannya dengan baik. Apabila keadaan didalam perusahaan baik maka bukan tidak mungkin para investor akan percaya dengan perusahaan tersebut.
Proses pencitraan ini dapat dilakukan melalui iklan lewat media. Iklan merupakan bagian dari bauran promosi dan bauran promosi adalah bagian dari  bauran pemasaran. Jadi secara sederhana  iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan  suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat  lewat suatu media (Rhenald , 1992).
Dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian bagi perusahaan. Adu dua alasan mengapa konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Pertama, sebagai titik sentral konsumen, perusahaan juga harus mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen merupakan hal yang sangat penting. Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, maka aspek-aspek yang mempengaruhi konsumen secara individu seperti persepsi, cara memperoleh informasi, sikap, demografi, kepribadian dan gaya hidup konsumen perlu dianalisis. Selain juga dianalisis aspek lingkungan seperti budaya, kelas sosial, proses komunikasi, keluarga yang semuanya bisa mempengaruhi perilaku konsumen. Kedua, bagaimana perusahaan dapat mengomunikasikan produk kepada konsumen, sehingga konsumen mengetahui tentang produk tersebut.
Memahami perilaku konsumen harus selalu dilakukan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi, tanpa kerangka yang jelas mereka tidak akan memberikan informasi yang akurat untuk membuat strategi pemasaran. Perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen dengan menggunakan stimulus-stilmulus pemasaran seperti iklan dan sejenisnya seperti promosi, hubungan masyarakat, publisitas, penjualan pribadi dan pemasaran langsung.
Iklan merupakan salah satu sarana untuk mempengaruhi massa juga merupakan alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, konsumen perlu mengetahui apa saja keunggulan produknya dengan produk yang lain. Salah satu pemimpin pasar telepon seluler dunia Nokia dalam strategi pemasarannya selain menggunakan iklan sebagai promosi, salah satunya yaitu dengan mengamati pola perilaku konsumen dan menarik konsumen atau memberikan kemudahan dan tawaran kepada konsumennya dengan membentuk suatu komunitas yang disebut CLUB NOKIA. Komunitas ini dijadikan sebagai senjata oleh Nokia untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, dimana sesama pengguna Nokia dapat saling berinteraksi dan tentunya memperoleh sesuatu yang tidak bisa didapatkan oleh konsumen pengguna telepon seluler merek lain dan bisa juga menarik konsumen untuk memiliki telepon seluler Nokia dengan informasi dari komunitas ini.
Dalam proses mengomunikasikan produk ke pasar konsumen, sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu slogan dan tema yang harus disampaikan seperti slogan iklan Nokia Connecting People. Persoalan ini penting karena berkaitan dengan perusahaan yang memposisikan produknya di mata konsumen.
Pembuatan iklan yang menggunakan slogan atau tema tertentu untuk mempersuasi konsumen. Pesan yang efektif dalam suatu iklan dan memberikan satu taraf ingatan terhadap nama produk atau merek. Jika seseorang mengatakan kesan pertama begitu menggodaselanjutnya akan mengubah perilaku konsumen untuk membeli produk tersebut.
Perusahaan juga biasanya memasang tokoh yang berkompeten terhadap barang yang diiklankan seperti seorang artis. Misalnya seorang artis yang menjadi idola konsumen memakai produk yang diiklankan. Ketika iklan itu disampaikan kepada masyarakat atau konsumen, maka akan banyak konsumen langsung terpengaruh dan membeli produk itu dengan harapan produk yang dipakai oleh konsumen sama dengan tokoh atau artis yang menjadi idola konsumen.
Perusahaan telepon seluler yang memasarkan produknya dengan persaingan yang semakin sulit, sudah seharusnya memperhatikan perilaku dari target konsumen seperti yang dilakukan NOKIA seperti, gaya hidup, tingkat harga, kualitas produk, model dan lain sebagainya. Yang penting bagaimana perusahaan bisa memposisikan produk mereka di mata konsumen dan harus bisa dibedakan dengan produk lain yang sejenisnya.
Dalam pembuatan iklan, produsen bertindak sebagai sosok yang memiliki kekuatan yang luas biasa untuk menyuntikkan pesan-pesan yang terkadang penuh dengan tipuan dengan tujuan mendapatkan konsumen yang sebesar-banyaknya. Pesan yang masuk ke dalam diri konsumen hanya menggunakan satu langkah yaitu dengan menggunakan media langsung ke konsumen. Iklan yang dipasang di media, baik media cetak atau elektronik akan dengan mudah membius konsumen, jika konsumen lengah maka akan mudah terkecoh oleh iklan yang dipasang, kemudian secara langsung mengubah perilakunya sesuai dengan yang diharapkan oleh pengiklan dan perusahaan.
Iklan sebagai bagian dari promotion mix telah menjadi bagian telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di dunia. Dimana sejak kita bangun tidur telah diterpa produk iklan. Iklan memang sudah menjadi hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Pesan yang disampaikan melalui media memiliki kekuatan yang maha besar untuk membentuk perilaku, pandangan atau tindakan dari khalayaknya. Maka tak jarang produk yang laku di pasaran adalah produk yang kemasan iklannya bagus, slogannya mudah diingat, model iklannya terkenal, berhasil mempersuasi penonton dan intesitas yang cukup tinggi, sehingga masyarakat secara tidak sadar menelan mentah-mentah isi dari iklan tersebut tanpa mempertimbangan terlebih dahulu.
Periklanan diakui atau tidak sekarang telah menjadi bagian dari sebuah  sistem perekonomian. Karena perusahaan yang ingin mengiklankan produknya menggunakan biro iklan untuk membuat iklan dan media sebagai penyampai pesan iklan seperti surat kabar, televisi dan sebagainya. Sehingga semakin terbukanya pekerjaan yang lahir dari fenomena dari iklan.
Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan  industri modern dan hanya bisa ditemukan di negara-negara maju atau negara yang tengah mengalami perkembangan ekonomi secara pesat. Kehidupan dunia modern  kita saat ini sangat tergantung pada iklan, tanpa iklan produsen dan distributornya tidak akan dapat menjual barangnya, sedangkan disisi lain para pembeli tidak akan memiliki informasi yang memadai mengenai produk barang atau jasa yang tersedia di pasar. Jika itu terjadi  maka dunia industri dan perkonomian modern pasti akan lumpuh. Jika sebuah perusahaan mempertahankan tingkat keuntungan, maka ia harus melangsungkan kegiatan-kegiatan periklanan secara memadai dan terus menerus.
Sasaran periklanan  bisa  ditentukan berdasarkan klarifikasi apakah tujuan periklanan bermaksud menginformasikan, membujuk atau mengingatkan saja. Dengan tujuan informatif, berarti perusahaan harus merancang iklan sedemikian rupa agar hal-hal penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Iklan yang menonjolkan aspek manfaat produk biasanya dikategorikan sebagai iklan yang bersifat informatif.
Iklan membujuk biasanya membujuk konsumen dan berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat persaingan tinggi. Di mana perusahaan mencoba menyakinkan konsumen bahwa merek yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Iklan yang membujuk  biasanya dituangkan dalam pesan-pesan iklan perbandingan. Perusahaan berusaha membandingkan kelebihan produk yang ditawarkan dengan produk lain yang sejenis.
Sedangkan iklan mengingatkan digunakan untuk mengingatkan produk-produk yang sudah mapan. Banyak produk-produk yang dulu mapan dan menguasai pasar kini hilang karena tidak adanya iklan yang bersifat mengingatkan.
Dalam kasus pencitraaan perusahaan dan produk handphone Nokia, nampaknya memanfaatkan strategi pencitraan melalui iklan yang bersifat mengingatkan dengan slogan Nokia connecting people. Pihak perusahaan mencoba memberikan pemahaman dan mengingatkan akan arti penting alat komunikasi seperti telepon genggam. Perusahaan telepon seluler ini mencoba mengingatkan konsumen bahwa fungsi alat komunikasi adalah untuk menghubungkan antar sesama manusia. Kemudia ikon yang ditampilkan sebagai alat komunikasi itu adalah produk handphone merek Nokia. Dengan iklan pencitraan ini memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa seolah-olah Nokia adalah satu-satunya alat komunikasi yang mampu menghubungkan antar sesama manusia.


Daftar Pustaka

Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.
Dowling, Grahamme, 2002, Creating Corporate reputations, identity, Image, and
Performance,Oxford University Press Inc terjemahan Walujo Djoko Indarto.


*disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi komunikasi